Doa Untuk Si Buah Hati
Oleh : Suhartono, S.Pd
Tuhan ……
Perjalanan hidup hambamu telah kau uji
Gelora samudra dan badai tapan yang kurasakan
Dasyatnya godaan bahkan rintangan telah kujalani
Kini kumohon Ampunan atas kekhilafanku
Allah …..
Semua cobaan yang kau berikan kujalani dengan kesadaran
Untuk kesekian yang tak dapat
terhitung nikmat dan cobaan
Kini ketabahanku engkau uji lagi antara gelisah dan bahagia
Tanpa kata kegelisahan yang meletup-letup ini tak dapat terungkapkan
Sedasyat gunung merapi yang memuntahkan laharnya
Akankah kuundurkan diri untuk menghindar dari kenyataan
Melepaskan kegelisahan yang tak pernah kujalani
Menunggu hadirnya belahan jiwa
sang buah hati
Ya Allah ….. Ya Tuhanku .
Gansarkanlah buah hati yang ada dalam rahim istriku
Selamatkanlah kedua tambatan hatiku
Dua malam kunantikan semakin tak kuat ku menahan
Kegelisahan semakin mencekam hati dan pikiranpun seakan
tak terfungsikan
Surat-surat yang pernah kuhafal sudah berulang-ulang
kulafalkan
Rokok sebagai pengobat kegelisahan juga tinggal sebatang
Bapak, ibu serta saudara-saudara juga telah kusebut-sebut
namanya
Dan ku mohonkan ma’af mungkin ada dosa-dosa demi kehadiran anak
tercinta
Tapi kabar tak kunjung datang iri pada orang-orang yang sudah bebas cobaan
Di sela do’a-do’a yang kupanjatkan sudah puluhan bayi yang terlahirkan
Dari tangisan yang melolong-lolong ditengah kesunyian
Tapi yang kudambakan belum juga kudapatkan
Menambah kegelisahan panjang dalam suatu penantian
Malam ini Selasa kliwon tepat pukul sepuluh malam
Sosok perempuan setengah baya mengumumkan
Bahwa buah hatiku telah lahir dengan normal dan tampan
Sujud syukurku kupanjatkan lahir putra pertamaku
tersayang
Kutatap wajahnya dengan tajam dan kupandangi dengan
senang
Tertegun sejenak Aku terkesima seakan tak percaya
Kini Aku sudah menjadi orang tua dan akan dipanggil Ayah
Ku kumandangkan Adzan dan
khomad dengan hikmat
Didampingi ibu dan
saudaraku yang setia
Tanpa
sadarku berlinang airmata bahagia
Kuulang
sujud syukurku Semoga Allah selalu melindungi keluargaku
Tanpa
campur tanganMu Jelas aku takkan mampu
Karena
semua kekuasaanMu.
Surabaya, 10 Maret 1997
Rumah Sakit Muhammadiyah
JL. KH. Mansyur
Sasak Sby.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar